Biasanya kicau burung merdu dan indah di sekitar pantai dengan hamparan pasir yang nyaman sebagai sandaran kapal dan perahu nelayan ini.
Tidak dengan pagi itu. Setelah belanja di dalam pasar kemudian keluar menyusuri pinggir pantainya, selain sampah, yang ku lihat adalah seorang lelaki sedang buang air kecil. Keindahan dan merdu kicau burung pun pupus oleh pipis si lelaki paruh baya itu. Yang saya lihat bukan burung Pipit atau burung pantai, tetapi tepat yang saya lihat adalah bu®ungnya.
Tetoootttt... Akhirnya berpura-pura tidak tau, tunduk mengarahkan pandangan pada hp lalu lanjut terus berjalan. Apa harus terus lihatin, menghampiri sambil "wow awokawok" begitu?
Maaf. Saya tidak sengaja melihat yang itu, akan tetapi apakah pantas kencing dari pagar pinggir pantai? Saking terlalu kebeletnya? Kalaupun jika yang kencing itu adalah orang yang tidak waras, tetapi penjual_pembeli, semua manusia punya hasrat sehat, pun mengalami kebelet buang air kecil dan buang air besar. Walaupun sepi, wong itu area untuk orang lalu lalang pun. 😏
Apakah yang berjalan di situ harus lihat burung jenis itu terus? Bagaimana jika saat lihat usiaku balita, atau anak-anak di bawah umur yang lewat disuguhkan pemandangan burung bukan burung seindah Phoenix melainkan pue*n!$? Jadi apakah selama ini tidak ada kamar kecil, toilet pasar? Kenapa? Tidak mungkin karena tidak ada biaya wahai yang berwenang.
Sayang sekali. Karena di pinggir pantai itu adalah pasar yang akrab kami sebut pasar Oesapa. Selain menjual bahan makanan mentah, ada makanan jadi juga. Jlebbb berasa... Apakah kesehatan setidak penting itu? Bukankah pencemaran lingkungan berpengaruh pada makanan yang mudah terkontaminasi itu? Hem..
Pantai yang dulunya indah dan dijuluki pantai warna warni karena keindahan lampu di area yang pas untuk spot foto pada malam hari. Sebelumnya, pantai ini adalah tempat saya mengejar hadirnya senja di atas hamparan pasir pantai yang luas ini, untuk sekedar menikmati keindahannya. Foto-foto aesthetic teman-temanku bersama senja biasanya di sekitar sini. Semoga hal baik lainnya tak kalah indah dari aesthetic aestetok, agar tidak menggangu makna seni. Tapi persoalan mandi mah urus sendiri deh yah. Awokawokc.
Arsip; Story wa pribadi |
Semoga kita terberkati, sehat, dan bahagia. Aminin woy.
Komentar