Puisi kepadaMu Sang pujangga yang terdiam tak lelap Aku merayuMu tanpa izin Seperti kasih yang kau hadirkan tanpa permisi Ah. Merayu pun engkau hanya diam menyimak Skenario mengiyakan dan atau mencipta baru pun penuh misteri tiada batas. Haha. Tiada pantas manusia mengeluh Apalagi membenciMu. Bukankah sadar tak sadar menyadari 'ada-Mu? Meski ketika hukumMu seperti ketentuan asas legalitas pula, Ciptaan muliaMu terus mengabaikan itu Menghukum semua ciptaanMu dengan naluri bebal dan naluri ketiadaanMu. Hitam ataupun putih terlihat hanya abu-abu tanpa sentuhanMu Sungguh bukan maksudku dosa sebagai alibi. Legalitas Refleksi Letak air dan mentari adalah legalitas Semua yang hadir meneroka lensa cahayaMu Kau refleksikan seniMu adil dan kasih Sungguh melebihi keindahan bidadari bumi Aku. Pun aku. Si debu ini merayumu di dalam jurus kagum. Herah_SisipanInsomnia