Puisi kepadaMu
Sang pujangga yang terdiam tak lelap
Aku merayuMu tanpa izin
Seperti kasih yang kau hadirkan tanpa permisi
Ah. Merayu pun engkau hanya diam menyimak
Skenario mengiyakan dan atau mencipta baru pun penuh misteri tiada batas.
Haha. Tiada pantas manusia mengeluh
Apalagi membenciMu.
Bukankah sadar tak sadar menyadari 'ada-Mu?
Meski ketika hukumMu seperti ketentuan asas legalitas pula,
Ciptaan muliaMu terus mengabaikan itu
Menghukum semua ciptaanMu dengan naluri bebal dan naluri ketiadaanMu.
Hitam ataupun putih terlihat hanya abu-abu tanpa sentuhanMu
Sungguh bukan maksudku dosa sebagai alibi.
Legalitas Refleksi
Letak air dan mentari adalah legalitas
Semua yang hadir meneroka lensa cahayaMu
Kau refleksikan seniMu adil dan kasih
Sungguh melebihi keindahan bidadari bumi
Aku. Pun aku. Si debu ini merayumu di dalam jurus kagum.
Herah_SisipanInsomnia
Kupang, 7 November 2021.01.50
Foto by : Herman Stiyabudi
Lokasi foto : Trenggalek, Indonesia.
Komentar