Dinginnya malam itu membuatku sedikit mengantuk. Rintikan hujan berlomba menyapa kerukunan kami, peserta Prakerin SMK Bakti Karya Parigi bersama pembina prakerin. Canda tawa kami adalah pemupuk kerukunan. Sedangkan sejuknya malam membelai suasana yang tak ingin gerah. Walau mungkin dianggap sederhana oleh beberapa orang, bagiku itulah kerukunan. Sederhana bukan? Kalau dianggap sederhana maka mungkin tak begitu rumit juga untuk memupuk persaudaraan.
Saya sendiri berasal dari Flores Timur dan sendiri pula beragama Katolik diantara kami yang sedang memaparkan sungging senyuman kerukunan. Teman saya Rizal dari Kalimantan Utara, Siska dan Sity berasal dari Jawa barat. Sedangkan kakak pembimbing dari RTIK (Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi) bernama Latif dan Lukman berasal dari Jawa barat. Pembimbing yang satunya lagi bernama Solihin berasal dari Jawa timur. Hangat keberagaman menyentuh dalam kesejukan malam itu. Beragam tapi satu dalam kerukunan.
Bersama RTIK yang memberi pengetahuan, pembelajaran bermanfaat kepada saya dan teman-teman yang masih tergolong "Kecebong" (kata salah seorang guruku) karena dalam proses pertumbuhan kami yang seharusnya haus akan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi diri dan semuanya. Masih banyak cerita yang harus dipaparkan akan kemanfaatan prakerin dan RTIK yang memolesi kami ini. Mulai dari kemanfaatan teknologi dan cara penggunaanya yang sangat bermanfaat bagi kehidapan. Saya sangat merasa bersyukur untuk melaksanakan prakerin bersama RTIK. Satu pesan, Ingat...! Teknologi bisa membunuh dalam hitungan detik. Oleh karena itu penggunaannya haruslah efektif. Dan disitulah peran RTIK yang sangat berpengaruh.. Kita semua bisa jadi agen RTIK dengan memanfaatkan teknologi sehat dan efektif.
Saya sendiri berasal dari Flores Timur dan sendiri pula beragama Katolik diantara kami yang sedang memaparkan sungging senyuman kerukunan. Teman saya Rizal dari Kalimantan Utara, Siska dan Sity berasal dari Jawa barat. Sedangkan kakak pembimbing dari RTIK (Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi) bernama Latif dan Lukman berasal dari Jawa barat. Pembimbing yang satunya lagi bernama Solihin berasal dari Jawa timur. Hangat keberagaman menyentuh dalam kesejukan malam itu. Beragam tapi satu dalam kerukunan.
Bersama RTIK yang memberi pengetahuan, pembelajaran bermanfaat kepada saya dan teman-teman yang masih tergolong "Kecebong" (kata salah seorang guruku) karena dalam proses pertumbuhan kami yang seharusnya haus akan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi diri dan semuanya. Masih banyak cerita yang harus dipaparkan akan kemanfaatan prakerin dan RTIK yang memolesi kami ini. Mulai dari kemanfaatan teknologi dan cara penggunaanya yang sangat bermanfaat bagi kehidapan. Saya sangat merasa bersyukur untuk melaksanakan prakerin bersama RTIK. Satu pesan, Ingat...! Teknologi bisa membunuh dalam hitungan detik. Oleh karena itu penggunaannya haruslah efektif. Dan disitulah peran RTIK yang sangat berpengaruh.. Kita semua bisa jadi agen RTIK dengan memanfaatkan teknologi sehat dan efektif.
Komentar