Hay sobat, saudara-saudari pembaca..
Salam damai dan Tuhan memberkati..
Semoga kita semua selalu dalam bimbingan sang maha kuasa. Diberikan limpahan rahmat dan kesehatan rohani dan jasmani.
Salam damai dan Tuhan memberkati..
Semoga kita semua selalu dalam bimbingan sang maha kuasa. Diberikan limpahan rahmat dan kesehatan rohani dan jasmani.
Tidak pernah dipungkiri bahwa setiap orang pasti menginginkan untuk hidup sehat dan bahagia. Menssana In Corpore Sano. Jiwa yang kuat dan sehat terdapat dalam tubuh yang kuat dan sehat pula. Oleh karena itu, jelas bahwa kesehatan penting bagi keberlangsungan hidup.
Di sekolahku, diajarkan untuk menerapkan serta berbagi segala ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Sesuai buku yang dibacakan dalam Gerakan Literasi Sekolah (Wajib baca buku 15 menit setelah upacara atau apel dan mengumpulkan resume tiap Sabtu), Kali ini saya berbagi tentang ilmu kesehatan yaitu: Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK atau P3K) sesuai isi buku yang sampulnya terlihat jelas di atas.
LANGKAH-LANGKAH PERTAMA KETIKA MELAKUKAN PERTOLONGAN.
Kita perlu mengetahui hal-hal pokok dan utama pada diri korban.
1. Ketika sedang cedera, kita harus memperhatikan tiga hal ini choy sebelum melakukan pertolongan.
a. Pernapasan
Pastikan saluran pernapasan korban tidak tersumbat oleh lidah, lendir atau tersumbat oleh benda-benda lain yang mungkin masuk dan ada dalam saluran/lubang pernapasan yaa. Kalo tersumbat terus gak diperiksa yaa bakal repot tuh guys. Tersumbat terus, tidak bisa bernapas ya akan meninggal😢😢.
b. Napas
Carilah kepastian apakah korban masih bisa bernapas meskipun tidak lancar. Salah satu cara mudah untuk memastikannya adalah dengan cermin atau mata pisau yang berbahan stainles di depan mulut atau hidung korban yah guyss. Jika cermin atau pisau tersebut kabut, berarti korban tersebut masih bisa bernapas. Jika situasi mengarahkan pada keadaan yang terakhir, kita bisa segera bertindak dengan nafas buatan yaa guys.
c. Peredaran darah
Periksalah nadi korban, apakah masih berdenyut atau tidak. Caranya adalah dengan menggenggam pergelangan tangan korban dari luar, jari tengah kita menekan pada urat nadi peregelangan tangan korban. Saudara-saudari pembaca juga bisa meletakkan ujung jari telunjuk ke urat nadi pada sudut rahang bawah korban. Rasakan yaa guys. Jika masih berdenyut, maka kita bisa melakukan tindakan pertolongan selanjutnya. Tapi jika nadi rahang korban tidak berdesnyut, segeralah melakukan tindakan pembangkitan fungsi jantung melalui cara Kardiopulmonar (jantung paru-paru) yang disingkat CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).
2. Suatu tindakan cepat harus dilakukan pada korban-korban yang mengalami pendarahan berat, keracunanm atau denyut jantung dan napasnya terhenti. Ketiga hal pokok ini sangat mementukan atas jaminan kelangsungan hidup lho guys. Kita harus melakukan sesuatu untuk melakukan pertolongan pertama dalam situasi-situasi ini, karena setiap detik waktu adalah berharga.
3. Saat kita mengangkat korban cedera, satu hal yang perlu kita ketahui yaitu: Tidak boleh mengangkat pada bagian leher atau tulang punggungnya. Teknik ini diperbolehkan jika tindakan ini dipandang perlu, bahkan harus, guna menghindari korban dari dampak susulan yang lebih parah.
4. Dalam keadaan darurat dan bantuan medis belum datang di tempat kecelakaan. Langkah yang bisa kita lakukan adalah membiarkan korban berbaring tenang tanpa gangguan. Jika korban mengalami muntah-muntah dan dipastikan tidak menhimbulkan bahaya pada organ lehernya, sobat pembaca bisa memutar kepalanya. Tapi ingat.. secara perlahan dan hati-hati ok.. Tujuannya untuk menghindari tersumbatnya saluran pernapasan.
b. Napas
Carilah kepastian apakah korban masih bisa bernapas meskipun tidak lancar. Salah satu cara mudah untuk memastikannya adalah dengan cermin atau mata pisau yang berbahan stainles di depan mulut atau hidung korban yah guyss. Jika cermin atau pisau tersebut kabut, berarti korban tersebut masih bisa bernapas. Jika situasi mengarahkan pada keadaan yang terakhir, kita bisa segera bertindak dengan nafas buatan yaa guys.
c. Peredaran darah
Periksalah nadi korban, apakah masih berdenyut atau tidak. Caranya adalah dengan menggenggam pergelangan tangan korban dari luar, jari tengah kita menekan pada urat nadi peregelangan tangan korban. Saudara-saudari pembaca juga bisa meletakkan ujung jari telunjuk ke urat nadi pada sudut rahang bawah korban. Rasakan yaa guys. Jika masih berdenyut, maka kita bisa melakukan tindakan pertolongan selanjutnya. Tapi jika nadi rahang korban tidak berdesnyut, segeralah melakukan tindakan pembangkitan fungsi jantung melalui cara Kardiopulmonar (jantung paru-paru) yang disingkat CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation).
2. Suatu tindakan cepat harus dilakukan pada korban-korban yang mengalami pendarahan berat, keracunanm atau denyut jantung dan napasnya terhenti. Ketiga hal pokok ini sangat mementukan atas jaminan kelangsungan hidup lho guys. Kita harus melakukan sesuatu untuk melakukan pertolongan pertama dalam situasi-situasi ini, karena setiap detik waktu adalah berharga.
3. Saat kita mengangkat korban cedera, satu hal yang perlu kita ketahui yaitu: Tidak boleh mengangkat pada bagian leher atau tulang punggungnya. Teknik ini diperbolehkan jika tindakan ini dipandang perlu, bahkan harus, guna menghindari korban dari dampak susulan yang lebih parah.
4. Dalam keadaan darurat dan bantuan medis belum datang di tempat kecelakaan. Langkah yang bisa kita lakukan adalah membiarkan korban berbaring tenang tanpa gangguan. Jika korban mengalami muntah-muntah dan dipastikan tidak menhimbulkan bahaya pada organ lehernya, sobat pembaca bisa memutar kepalanya. Tapi ingat.. secara perlahan dan hati-hati ok.. Tujuannya untuk menghindari tersumbatnya saluran pernapasan.
Komentar